Rahasia Illahi Pasca Gempa Sumbar
"... Sungguh terdapat tanda-tanda keesaan dan kebesaran
Allah bagi kaum yang berpikir" (QS. al Baqarah:164).
Allah bagi kaum yang berpikir" (QS. al Baqarah:164).
Gempa besar yang melanda Sumbar pada 6 Maret 2007 lalu, menyisakan cerita kebesaran Illahi Rabbi.
Di samping menunjukkan kedigdayaannya sebagai penguasa semesta yang
berbuat sekehendaknya, Allah juga mengukuhkan kebesarannya kepada para
umatnya melalui penampakan awan yang berlafadzkan namaNya dan RasulNya. Subhanallah!
Bila
pada bencana gempa dan tsunami di Aceh, 26 Desember 2004 silam, muncul
penampakan hempasan ombak berlafadzkan Allah, di Sumbar kejadian serupa
tapi tak sama, juga terjadi. Adalah Kevin, pelajar kelas VIII G (kelas
2) SMPN 8 Padang yang pertama kali melihat keagungan Rabbnya itu.
Beberapa
menit pasca guncangan gempa yang terjadi pada pukul 10.49 WIB dengan
kekuatan 6,3 SR (versi USGS) atau 6 SR (versi BMG), dia bersama
teman-teman dan gurunya berkumpul di halaman sekolahnya untuk
mendengarkan tausiyah sekaligus dzikir bersama guna meredam
kepanikan. Di bawah bimbingan guru agama, Muhammad Kosim LA, dengan
penuh kekhusyu'an mereka semua mengikuti tausiyah itu. Dzikir dengan melafadzkan tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil dikumandangkan, untuk mengobati hati yang tengah didera rasa takut atas kejadian gempa yang baru beberapa menit berlalu.
Di
saat itulah, atas kuasa Illahi, Dia menunjukkan kekuasaanNya. Secara
tiba-tiba gumpalan awan membentuk tulisan Allah. Kejadian di luar dugaan
tersebut, disaksikan dengan mata telanjang dan dalam keadaan sadar oleh
Kevin. Saat itu, jam menunjukkan pukul 11.15 WIB. Tak percaya dengan
penglihatannya, dia lantas memberitahukan beberapa temannya dan kemudian
informasi tersebut menyebar, hingga semua manusia yang ada di sekolah
ini menyaksikan pemandangan yang menggetarkan rasa keimanan itu.
Tulisan
tersebut sangat jelas, dan bisa dibaca banyak orang. Terlebih ketika
itu cuaca sangat bagus, langit terang berwarna biru. Sekitar sepuluh
menit kemudian, tulisan Allah berubah membentuk tulisan Muhammad dengan
tulisan Arab. Dan dilihat lebih nyata, di atas huruf “Dal” dari tulisan
Muhammad itu tertulis pula “Allah”. Jika ditelusuri lagi, awan itu pun
membentuk tulisan “Muhammad Rasulullah”.
Momen
ini, tidak disia-siakan oleh siswa dan guru yang memiliki HP berkamera.
Jadilah gumpalan awan itu sebagai objek foto yang bernilai. Dan jadi
pulalah cerita dan kejadian ini sebagai pembicaraan yang tak
habis-habisnya, yang juga menjadi konsumsi pemberitaan di media massa.
Kebesaran
Allah ini terus berlanjut. Dalam bentuk lain, penguasa alam semesta ini
menampakkan kuasaNya melalui lafadz namaNya di buah semangka yang
ditemukan masyarakat di Pasa Suak, Jorong Koto Jambua, Aia Bangih,
Kabupaten Pasaman Barat. Lafadz tersebut pertama kali ditemukan
perempuan paroh baya bernama Nurbasiah (50), Sabtu (10 Maret 2007) pagi
saat dirinya berpuasa.
Ketika itu, Nurbasiah baru
membeli semangka di Pasar Aia Bangih. Tanpa banyak perasaan apa-apa, dia
membawa pulang buah itu untuk kemudian dipotong menjadi beberapa bagian
guna dijualnya kembali. Setelah beberapa kali potong, sampailah pada
potongan terakhir yang membuatnya tercengang. Sekelebatan cahaya ke luar
dari semangka tersebut. Hal itu sempat membuatnya sedikit tersentak.
Ketika upaya pemotongan terus dilanjutkan, dia kesulitan dan memerlukan
tenaga ekstra hingga akhirnya terbelah.
Ketika
dibelah, dia memperhatikan semangka tersebut bersama anaknya. Ketika
diteliti lebih jauh, terlihatlah sebuah guratan-guratan membentuk lafadz
Allah. Oleh si anak, buah itu dilarang untuk dijual. Namun, ibunya
masih bertahan dan memintanya untuk dijadikan santapan saat berbuka
puasa pada sore harinya. Hal ini juga dilarang sang anak, karena
potongan semangka tadi dirasakannya sangat istimewa.
Tak
sampai di situ, Allah kembali menunjukkan betapa besarnya kekuasaan
diriNya. Dia kembali hadir di tengah-tengah umatNya pada Rabu (14 Maret
2007) sekitar pukul 16.00 WIB, melalui cangkang telur yang bikin heboh
Warga Jalan Banto Laweh No 46A, RT 02/RW I. Seorang anak SMP yang sedang
mengerjakan kegiatan rutinnya sepulang sekolah, mengutip telur ayam
kampung di kandang belakang rumahnya, dibikin takjub saat melihat sebuah
telur yang semula dikiranya rusak karena sebagian cangkangnya belum
keras. Setelah diperhatikannya dengan seksama, ternyata bertuliskan
lafadz Allah pada ujungnya. Subhanallah!!
Keesokan
harinya, Kamis (15 Maret 2007), cangkang telur berlafadz Allah
ditemukan pula di Pasa Suak, Kecamatan Aia Bangih, Pasaman Barat --yang
sebelumnya dihebohkan dengan semangka ajaib bertuliskan Allah. Adalah
Via (36), seorang pedagang kelontong setempat yang berkesempatan melihat
fenomena ini. Ibu dua anak itu terkesima melihat guratan telur ayam ras
yang diterimanya beberapa hari lalu dari Payakumbuh. Padahal ketika itu
dia "hanya" berniat memeriksa satu-persatu dari ratusan telur yang akan
dijualnya. Manatahu dia juga menemukan keanehan seperti berita cangkang
telur di Bukittinggi yang baru saja dibacanya di koran. Dan niatnya
kesampaian. Allah memperlihatkan kebesaranNya itu. Allahu Akbar!!
Allah
SWT tampaknya tak bosan-bosan menunjukkan kuasaNya. Kali ini Sang Maha
Pencipta kembali memperlihatkan lafadz namaNya di awan. Giliran Rahayu
Yalwis (14), seorang siswi kelas 2 SMPN 20 Padang, yang berkesempatan
melihat fenomena yang cukup menghebohkan itu. Minggu (18 Maret 2007)
sekitar pukul 12.30 WIB, secara tidak sengaja dia melihat gumpalan awan
di atas langit biru saat dia berada di pekarangan rumahnya di Perumahan
Pelana Indah Blok i No 5, Kelurahan Pampangan, Kecamatan Lubuak
Bagaluang. Dia lantas memberitahukan kepada ibunya, Wisdarmi. Sang bunda
langsung ambil inisiatif meminta anaknya untuk mengabadikan momen itu
di kamera HP-nya. Karena selisih waktu saat melihat dan mengabadikan itu
lumayan lama, hasil foto dari HP Nokia 6630 tersebut terlihat agak
sedikit mengembang.
Sudah cukupkah Allah melihatkan tanda-tanda kepada umatNya di Sumbar? Belum!!!
Illahi
Rabbi kembali memperlihatkan kebesarannya kepada manusia supaya kembali
kepada jalan yang benar. Selasa (20 Maret 2007) sekira pukul 10.00 WIB,
warga Batu Taba, Kabupaten Agam digemparkan oleh temuan lafadz asma Allah
di pohon jati yang tumbuh di perkarangan SMIK Batutaba. Di sekolah yang
memiliki program studi kryia kayu, kriya tekstil dan studi akuntansi
itu menjadi ramai seketika karena informasinya sangat cepat tersebar.
Bermacam-macam reaksi yang keluar dari mulut warga tetapi kebanyakan
memuji kebesaran Allah.
Pertanda apakah ini?
Begitu beruntunnya Sang Pencipta Manusia itu memperlihatkan kebesaranNya
pada rakyat Sumbar. Adakah sesuatu akan terjadi? Atau ini sekedar untuk
memperingatkan umatNya agar selalu mengingatNya? Wallahualam...
Allahu Akbar. Allah maha besar. Seperti dikatakan Eka Putra Wirman, dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang, "Di
sini terlihat betapa sempurnanya informasi yang diberikan Allah kepada
manusia tentang kekuasaan-Nya. Bukti-bukti tersebut dapat dicerna dengan
mudah oleh indera manusia karena bukti-bukti itu merupakan bagian
terpenting dalam kehidupan manusia, bahkan bukti-bukti itu terdapat pada
diri manusia sendiri. Allah terlihat sangat pemurah dan tidak pernah
bersikap kikir dan pelit dalam membeberkan keperkasaan dan
kedigdayaan-Nya. Allah tidak memilih-milih waktu tertentu untuk
“bertajalli” kepada hamba-Nya, karena Dia tidak ingin sang hamba
tersesat dari jalan yang lurus. Allah juga tidak sedang bermain
petak-umpet dengan hamba-Nya, yang sekali-kali timbul dan sering kali
bersembunyi."
Ingat, Allah telah mengingatkan kita melalui al Qur'an, bahwa, “...dan
di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang
yang yakin, dan juga pada dirimu sendiri, maka apakah kamu tiada
memperhatikan?” (QS. Adz Dzaariyaat:20-21). (***)
Labels: Berita Kampuang Halaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar